Sungailiat — Sebanyak dua kecamatan di Kabupaten Bangka terlambat mendaftar perlombaan GSI (Gala Siswa Indonesia) tingkat SMP.
Hal itu disebabkan adanya siswa yang belum mendaftar di aplikasi Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI).
Ketua Pelaksana GSI Yudi Afrizal menyebut, perhelatan tersebut diikuti sebanyak enam kecamatan yaitu Sungailiat, Pemali, Bakam, Riau Silip, Merawang dan Puding Besar.
Sedangkan yang tidak mengikuti GSI ada dua kecamatan yang terlambat mendaftar yakni Mendo Barat dan Belinyu.
“Jadi siswa itukan harus, terdata namanya pakai aplikasi BPTI (balai pengembangan talenta Indonesia). Aplikasi itu yang punya kementerian pendidikan, anak – anak yang harus mendaftar melalui operator sekolah,” kata dia. Senin (10/6/24).
Kemudian, dari dua kecamatan ini ada siswa yang terlambat untuk di daftarkan. Sedangkan pihak penyelenggara mempunyai aturan batas waktu untuk pendaftaran.
“Kalau tidak salah pendaftaran nya yang kemarin sampai 30 April dan sudah ditutup, nah kalau lewat batas dari tanggal tersebut mereka tidak bisa main, ada yang mendaftar dari satu tim kan yang dikirim dari kecamatan tetapi kalau tidak cukup satu tim ya tidak bisa berlaga main,” cetusnya.
Ia juga beralasan, dua kecamatan yang gagal di GSI tersebut dikarenakan maju mundurnya pelaksanaan kegiatan dan ketersediaan anggaran.
“Pada jenjang provinsi sendiri kami belum dapat informasi kapan pelaksanaan nya GSI. Inikan harus sampai ke tingkat nasional kita kirim dari kabupaten untuk seleksi di provinsi setelah diseleksi baru dikirim sendiri nanti ke tingkat nasional,” ungkapnya.
Menurutnya, jadwal di provinsi itu sendiri belum di dapatkan, tetapi harus mengejar waktu pendaftaran ke pusat
“Jadi kita kan harus seleksi, jangan sampai terlalu dekat nanti dari waktu pusat ini juga sudah mepet betul. Jangan sampai ngak terselenggara kan,” pungkasnya. (Jib)