BANGKA BELITUNG — Gerak cepat Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana memperkuat koordinasi dengan Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Sumber Daya Lahan Pertanian (BRMP SDLP) Bogor terkait dengan program unggulan ketahanan pangan yang ada di Bangka Belitung sesuai dengan inisiasi Presiden RI Prabowo.
Ia mengungkapkan, dengan gerak cepat untuk memajukan sektor ekonomi daerah di Babel, harus kuat di sektor pertanian dengan beberapa unggulan.
“Dalam hal ini Bangka Belitung memiliki 691 Hektar Lahan kritis dan 1.438 lubang bekas tambang. Ini saya rasa penting untuk berkoordinasi dan kerjasama dengan Balai Besar Pertanian Bogor ini, karena proyeksinya lebih komprehensif untuk mengembalikan dan memberdayakan fungsi lahan – lahan tersebut,” terangnya. Di Bogor, Selasa (27/05/2025).
Ia menjelaskan, dengan kondisi sawah di Babel baru beroperasi 33 persen, dari total kebutuhan 130 ribu ton untuk mencukupi 1,6 juta penduduk di Babel.
Sehingga menurutnya, jika kolaborasi pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, memaksimalkan ketersediaan lahan maka dapat mencapai target paling tidak 50 persen.
“Cadangan sawah kita baru tercapai 33 persen. Dari 130 ribu ton kebutuhan padi kita dengan jumlah penduduk kita 1,6 juta,” jelasnya.
Diakuinya, jika mencapai angka 50 persen tentunya sangat membantu, ketersediaan ketahanan pangan di Babel.
Melalui pertemuan kata Hellyana, dengan Balai Besar Bogor pihaknya juga mengusulkan konservasi buah – buahan unggulan, yang dapat diproduksi babel secara mandiri hal ini supaya meningkatkan daya tarik investasi di bidang pertanian, sebab di Babel sejauh ini partisipasi petani masih minim.
“Pada prinsipnya hal penting juga yang ingin kita kuatkan adalah angka partisipasi aktif pertanian di Babel baru 17.6 persen. Kalau upaya ini berhasil kita naikkan dengan berkolaborasi dengan pemerintah tingkat Provinsi Kabupaten dan Kota,” tutupnya.
(*).