KOBA- Tim Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung melaksanakan kegiatan jemput bola secara langsung kerumah masyarakat penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah, pada Kamis (15/06/2023).
Kepala Perwakilan Ombudsman Bangka Belitung Shulby Yozar Ariadhy menuturkan bahwa program ini bermaksud untuk mendekatkan pelayanan kepada para penyandang disabilitas yang notabene masih kurang didengar oleh pemerintah.
“Kawan-kawan disabilitas memang tergolong silent citizen ya, karena berbagai keterbatasannya mereka sulit untuk menyuarakan pendapat dan kebutuhannya. Oleh karena hal tersebut kami harap pemerintah mau berupaya lebih keras untuk lebih memperhatikan mereka salah satu cara dengan langsung kunjungan kerumah disabilitas, “ujar Yozar.
Sementara itu, Liang Po, salah satu penyandang disabilitas tuna netra yang dikunjungi, mengungkapkan bahwa dirinya merasa sulit menyampaikan keluhan karena kondisi yang dialaminya, diantaranya keluhan terkait pelayanan informasi salah satu radio di Babel.
“Karena seperti ini saya agak sulit menyampaikan keluhan. Padahal, saya berharap betul siaran radio itu bisa diputar lagi. Ya karena bagi tuna netra seperti kami, hanya radio lah hiburan dan tempat kami memperoleh informasi bagus. Belum lagi persoalan lainnya kami harap bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah,”ungkap Liang Po.
Yozar menambahkan, bahwa sudah amanah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 dan berbagai turunannya mengenai penghormatan terhadap disabilitas sehingga disabilitas harus diperlakukan secara khusus atau prioritas, terutama soal pelayanan publik dan berbagai kebijakan pemerintah.
“Melalui kegiatan ini, Ombudsman coba mendengar keluhan mereka secara khusus. Ternyata mereka mampu bercerita dengan baik dan ternyata cukup banyak permasalahan yang dialami. Hanya saja mereka tidak bisa berbuat banyak karena kesulitan akses. Tadi ada yang mengeluhkan tiba-tiba tidak menerima bansos lagi, santunan kematian ibunya sudah berbulan-bulan tidak ada kejelasan, hingga soal pelayanan informasi radio tadi, “katanya.
Kemudian, Kepala Perwakilan Ombudsman Babel juga mengajak seluruh elemen agar lebih memperhatikan sistem pelayanan dan kebijakan yang berpihak kepada penyandang disabilitas. Sebab, menurut Ombudsman perhatian pemerintah terhadap penyandang disabilitas diberbagai sektor masih jauh dari harapan.
“Mari kita semua, siapapun, tidak lupa terhadap kaum disabilitas. Mereka perlu dibantu dengan diberi kesempatan. Sejauh mana sampai saat ini kita memperhatikan mereka, apakah setiap kebijakan pemerintah benar-benar sudah melibatkan mereka, silakan kita nilai sendiri. Terkait pengaduan kawan-kawan disabilitas tadi, tentu akan kita tindaklanjuti dengan mekanisme laporan masyarakat. Mohon kerjasama yang baik pihak-pihak terkait agar kita tindaklanjuti secara bersama, “pungkas Yozar. (*)