Bangka Barat – Mengaduk adonan di atas tungku api, puluhan laki-laki beradu kemampuan menghasilkan dodol terbaik. Sesekali mereka harus bergeser arah untuk menghindari asap kayu bakar yang menerpa wajah. Butuh waktu sekitar delapan jam, untuk mengubah adonan menjadi dodol matang siap saji.
Anggota DPR RI Bambang Patijaya turut pula mengaduk penganan legit berbahan dasar ketan, santan dan gula aren itu. Hal senada juga dilakukan Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming.
Suka cita kemeriahan pembuatan dodol, tersaji di Lapangan Bola Desa Penyampak, Tempilang, Bangka Barat, pada Rabu, 1 Maret 2023. Masyarakat desa, menghadirkan tradisi perayaan Dodol Bergema, yang rutin diadakan saban tahun, jelang bulan Ramadan.
“Ini merupakan tradisi turun temurun yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal dan berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya. Dengan adanya fasilitasi kegiatan ini diharapkan tradisi tersebut tetap bisa lestari dan bisa diwariskan ke generasi selanjutnya,” kata Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming kepada para wartawan.
Bong Ming Ming menuturkan, tradisi pembuatan Dodol Bergema di Desa Penyampak merupakan salah satu kelebihan Desa Penyampak yang tak dimiliki desa lain, meskipun desa-desa lain juga memiliki dodol khas.
“Adanya tradisi Dodol Bergema, Desa Penyampak bisa mem-branding desanya,” ujar dia.
Hadirnya tradisi Dodol Bergema, diapresiasi oleh Anggota DPR RI Bambang Patijaya. Politisi Partai Golkar pemilik nama sapaan BPJ itu, menuturkan kegiatan itu dapat mengangkat nilai-nilai lokal, apalagi dihadirkan dengan disertai adanya pesta adat.
“Saya mengapresiasi atas kegiatan ini dan saya merasa senang bisa hadir di sini,” ujar BPJ.
Dikatakannya, tradisi Dodol Bergema harus didukung, karena menjunjung semangat kebersamaan, dan melibatkan UMKM yang bisa turut berbahagia.
“Ini kegiatan yang sangat baik untuk kita sampaikan kepada masyarakat luas dan sampai ke nasional,” ujarnya.
Dengan adanya tradisi tahunan, BPJ yakin ke depan acara Pesta Adat Dodol Bergema akan makin menjadi pesta adat yang betul-betul ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Apalagi, kegiatan ini juga menjadi ajang memperat tali silaturahmi antar masyarakat yang berbondong-bondong hadir ke Desa Penyampak.