BANGKA BARAT – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Heryawandi Soroti soal stunting di Provinsi Kepulauan Babel yang dikabarkan hanya turun 0,1 persen sedangkan daerah mengalami kenaikan.
“Pada tahun 2022 Stunting di Babel hanya mampu turun 0.1 persen saja 18,6 persen menjadi 18,5 dan disayangkan bahkan di beberapa kabupaten lainnya di Babel kok malah mengalami kenaikkan,” ungkap Heryawandi saat memaparkan materi dalam kegiatan di MAN 1 Muntok pada Selasa (14/2) kemarin.
Menurut Politisi Golkar Babel ini dengan angkat demikian dianggap cukup besar, dikarenakan hampir 18 persen lebih generasi penerus sudah mengalami persoalan kesehatan sejak lahir.
“Angka ini cukup besar, dikarenakan ada 18 persen lebih generasi penerus kita sejak lahir sdah mengalami persoalan kesehatan yang kita sebut Stunting, sehingga saya kira ini jadi ancaman tersendiri bagi kita khususnya Pemprov, stakeholder dan lembaga terkait seperti BKKBN di Bebel,” pungkasnya kepada wartawan pada Kamis, 16 Februari 2023
Tak hanya itu, Heryawandi juga menyinggung soal pernikahan dini salah satu penyebab angka Stunting ini naik, berdasarkan datang ada sekitar 14 persen angkat pernikahan dibawah umur di Babel. Hal ini salah satu faktor atau penyumbang kenaikan angka Stunting di Babel.
“Persoalan ini di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pernikahan yang belum memenuhi syarat umur, perilaku ibu hamil, pengetahuan ibu hamil, dan faktor ekonomi serta tingkat pernikahan dini cukup tinggi di Babel mencapai angka 14 persen,” tuturnya.
Untuk itu, Heryawandi menekankan dan meminta pihak terkait khususnya pemerintah provinsi Kepulauan Bangka Belitung serius dalam menanggulangi dan memberantas Stunting di Babel.
“Bagaimana kita bisa membangun generasi yang berkualitas, jika sejak lahir anak-anak kita sudah bemasalah kesehatannya, jadi saya minta pihak pemrov Babel dan lembaga terkait menjadikan ini sebagai perhatian serius dan mesti diprioritaskan dalam penanggulangannya,” tutupnya.