PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Sugito meninjau langsung ke lokasi rumah warga terdampak bencana Puting Beliung yang terjadi pada Minggu siang (03/11/2024) di Kelurahan Gajah Mada dan Pintu Air Kota Pangkalpinang.
Curah hujan yang cukup tinggi disertai angin, kilat dan bunyi gemuruh yang melanda Kota Pangkalpinang hari ini menyebabkan kerusakan disejumlah wilayah, tercatat 15 KK dan 1 masjid di Kelurahan Pintu Air serta 9 KK di Kelurahan Gajah Mada, dan diperkirakan masih akan bertambah karena masih dalam proses pendataan oleh Tagana Kota Pangkalpinang.
Didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepulauan Babel Ferry Afriyanto dan Pj Walikota Pangkalpinang Budi Utama serta Lurah setempat, Pj Sugito hadir langsung untuk dapat mengambil langkah dan mengintruksikan penanganan dalam membantu warga.
“Secara Psikis, tentu tingkat kestabilan terjadi pada warga korban bencana, diharapkan bisa menenangkan diri,” ungkapnya.
Terlihat dilokasi, tidak hanya kerusakan yang melanda rumah warga, namun beberapa pohonpun tumbang di kawasan dua kelurahan ini. Tenaga teknis seperti Tagana, BPBD hingga PLN telah melaksanakan gerak cepat untuk memulihkan sementara kondisi.
“Kita ambil langkah-langkah konkrit diantaranya koordinasi lintas sektor seperti PLN, BPBD Kota, Dinas Sosial, unsur TNI/Polri serta warga. Kita melakukan evakuasi termasuk antisipasi masalah listrik,” jelasnya.
Selain itu, Sugito juga mengintruksikan agar fasilitas menyediaan kebutuhan makanan melalui Dapur Umum oleh Dinas Sosial Kota Pangkalpinang dan akan disupport pula oleh Dinas Sosial PMD Babel.
Identifikasi kerusakan dan kerugian yang dialami warga bergulir dilakukan, Sugito mengatakan untuk sementara dalam pendataan dan akan dimaksimalkan penyelesaiannya oleh Dinas Sosial.
“Langkah antisipasinya jika cukup dan terhandle, cukup ditingkat kota Pangkalpinang saja, jika tidak, Dinsos PMD Babel juga akan ikut manghandle,” jelasnya.
Usai kunjungan ini, Sugito mengimbau kepada warga untuk selalu waspada dengan peringatan yang disampaikan oleh BMKG, mengingat cuaca memang sedang ekstrim, untuk tetap waspada.
“Kepada warga yang terdampak, untuk bisa bergotong royong dalam perbaikan mengingat potensi bencana susulan. Pada tingkat pendidikan, untuk terus disampaikan bagaimana langkah antisipasi menyelamatkan diri pada saat terjadi bencana di sekolah maupun dirumah,” imbaunya. (*)