PANGKALPINANG — Dewan Provinsi Rakyat Daerah Provinsi Bangka Belitung menggelar (DPRD Babel), menggelar audiensi dengan warga Desa Batu Beriga guna mendengar aspirasi mereka tentang rencana mitra PT Timah Tbk menambang di perairan Batu Beriga, Senin (14/10/24).
Audiensi hari ini dipimpin langsung Ketua DPRD Sementara Babel Didit Srigusjaya.SH. MH, dan dihadiri beberapa anggota DPRD Provinsi Kep. Bangka Belitung yang antara lain Rina Tarol, Mehoa, Ucok, Zeki Yamani, Maryam, Yogi Maulana, dan Firmansyah Levi.
Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya mengatakan, dari pihak DPRD Babel pada saat ini dalam posisi netral. Dan jangan juga dikaitkan dengan kepentingan politik.
“Tadi kita sudah mendengarkan penjelasan dari PT Timah Tbk dan masyarakat Beriga, intinya ada hal yang harus diluruskan mengenai permasalahan perizinan itu,” ujar Didit Srigusjaya.
Lanjut Didit, dalam hal ini kita sepakat akan membentuk tim Panitia Khusus (Pansus) DPRD Babel untuk menyelesaikan masalah ini. Kita juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkingan Hidup, Kementerian Perikanan dan Kementerian ESDM.
“Jadi saya minta semua pihak untuk saat ini bersabar dulu, kami dari Pansus DPRD Babel akan semaksimal mungkin menyelesaikan permasalahan ini, agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan,” ungkapnya.
Sementara, Sigit perwakilan PT Timah Tbk mengatakan pro dan kontra adalah hal yang biasa dalam tiap akan melakukan penambangan.
Sebagai BUMN, PT Timah Tbk diminta untuk maksimalkan potensi IUP di Desa Batu Beriga.
Dalam melakukan penambangan, pihaknya memiliki dasar, ada RZP3K.
“Kami juga punya hak yang diberikan negara. Kita bayar pajak,” katanya.
Dia pun menyayangkan penolakan warga Desa Batu Beriga. Tujuan kita mensejahterakan masyarakat itu sendiri.
Dalam audiensi tersebut melalui perwakilan yang disampaikan Warga Desa Batu Beriga, mereka tetap tegas menolak pertambangan di perairan laut desa mereka.
Sedari dulu mereka menolak tambang timah di laut itu, meski PT Timah Tbk mengantongi izin lengkap untuk menambang dilaut Kami.
“Memang ada masyarakat yang setuju tetapi sangat kecil. Sebagian besar menolak tambang di laut Desa Batu Beriga,” ucap salah satu tokoh masyarakat Beriga.
Hal yang sama juga disampaikan Marzuki, tokoh agama Desa Batu Beriga mengaku puas telah mengadu ke pemerintah daerah atas rencana penambangan itu.
Dia tegas meminta pemda menolong warga Batu Beriga, agar tambang timah tidak ada di desa mereka.
“Kami minta tidak ada tambang laut di Desa Beriga,” pungkasnya. (*)