Sosialisasikan Pengawasan Partisipatif, Bawaslu Babel Ajak Media Massa Awasi Proses Pilkada 2024

PANGKALPINANG — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Bavel) menghadirkan media massa se-provinsi Babel dan admin media sosial OPD dalam pertemuan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dan Peluncuran Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) Tahun 2024 di SolMarina Hotel, Sabtu (14/9/2024).

Kegiatan dihadiri oleh Ketua Bawaslu Provinsi Babel EM Osykar, anggota Bawaslu, media, Media Siber, Cetak, Radio dan Televisi dan admin media sosial OPD Babel. Adapun sebagai narasumber adalah Kordiv PP, Kepala Badan Intelejen Nasional Daerah Babel (Kabinda Babel), dan Kanit Intelkam Polda Babel.

“Pertemuan yang melibatkan media se-Babel ini sebagai ajang sinergitas dalam mensukseskan Pilkada pada 27 November 2024 mendatang,” jelas Kordiv PP Bawaslu Babel, Andika Fuad Ibrahim.

Andika Fuad Ibrahim juga menjelaskan peluncuran IKP merupakan upaya mitigasi yang berdasarkan mitigasi berdasarkan beberapa unsur dimensi yang telah ditetapkan oleh Bawaslu.

“Kami harapkan untuk saling berkontribusi dalam pemilihan apapun tugas yang diberikan sesuai tugas dan perannya masing-masing,” jelas Andika Fuad Ibrahim.

Lebih Lanjut, Kordiv PP Andika Fuad Ibrahim mengatakan dalam paparannya terkait Indeks Kerawanan Pemilu merupakan segala hal yang menghambat proses pemilihan yang demokratis.

“Terdapat 5 Bentuk kerawanan tahapan pemilihan, antaralain; netralitas aparatur pemilihan, penyalahgunaan kekuasaan, politik uang, pelanggaran administrasi dan prosedur,” katanya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Provinsi Babel EM Osykar mengatakan saat ini sudah menuju pemilihan serentak, yang artinya ini akan dipotong dengan masa kampanye 60 hari. Efektifnya lebih kurang sekitar 2 bulan menuju hari pemungutan suara pemilihan serentak merupakan momentum besar bagi bangsa.

“Integritas demokrasi di tengah dinamika sosial politik dan teknologi, tidak dapat kita pungkiri bahwa potensi kerawanan dalam proses pemilu itu selalu ada, baik itu dalam bentuk pelanggaran politik uang hingga hoax dan penyebaran berita bohong yang dapat menyebabkan pemecah belah persatuan,” kata Osykar.

“Karena itu, komitmen untuk menjalankan tugas dengan baik dan profesional, media massa sangat memiliki peran penting bagi bagi kehidupan manusia menyebarkan informasi yang objektif dan edukatif pada masyarakat serta sebagai pengawas, turut serta menjaga proses pemilu serta yang menjalankan dengan transparan,” tambahnya.

Lebih lanjut, EM Osykar mengajak media tidak memiliki kepentingan, diharapkan dapat netral dan tidak menggiring opini.

“Melalui kegiatan ini berharap media sebagai mitra strategis dapat menyampaikan informasi mengenai kerawanan pemilu terhadap masyarakat dan sinergi Bawaslu, masyarakat dan media dalam menciptakan pemilihan damai sesuai dengan asas pemilu langsung umum bebas, rahasia jujur dan adil. Saya yakin dengan bersama kita dapat mencegah dan meminimalisir berbagai bentuk pelanggaran yang mungkin muncul selama proses pemilihan nanti,” pungkasnya

Leave A Reply

Your email address will not be published.