Lewat Pelatihan Ecoprint, PT Timah Ajak Pelajar Pemali Boarding School Tingkatkan Kreativitas Berwawasan Lingkungan
BANGKA — Mendukung pembelajaran yang berwawasan lingkungan dan pemberdayaan generasi muda, PT Timah kembali menghadirkan program pelatihan Ecoprint bagi para pelajar yang Program Pemali Boarding School PT Timah.
Pelatihan ecoprint yang bertemakan ‘Upaya Membangun Kreativitas dan Kewirausahaan Siswa Berbasis Lingkungan’ dilaksanakan di Gedung Serba Guna Asrama Pemali Boarding School PT Timah pada Sabtu (10/8/2024).
Berkolaborasi dengan V-Print, sebanyak 72 siswa Pemali Boarding School PT Timah mengikuti pelatihan ecoprint untuk meningkatkan keahlian para siswa dalam membuat kerajinan batik.
Para siswa juga antusias mempraktikkan membuat batik ecoprint dengan memanfaatkan dedauan untuk dijadikan motif. Semuanya mengikuti proses yang dicontohkan untuk menghasilkan kain batik yang indah.
Salah satu pelajar yang mengikuti pelatihan ini, Reza Dwi Ariyanto dari kelas XI mengatakan, pelatihan ecoprint sangat bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas dan kewirausahaan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ramah lingkungan untuk diubah menjadi produk-produk yang tentunya sangat ramah lingkungan.
“Hal baru yang saya pelajari dari pelatihan ini adalah bagaimana cara membuat ecoprint yang memanfaatkan bahan-bahan seperti kain dan dedaunan yang sangat ramah lingkungan,” katanya.
Menurutnya, pelatihan ini bisa dijadikan peluang usaha karena memiliki banyak nilai seperti ramah lingkungan, mudah dibuat, dan setiap produknya memiliki corak atau motif yang pastinya berbeda sehingga memiliki daya saing yang sangat kuat.
“Saya merasa tertarik untuk mengembangkan ecoprint ini karena dengan produk yang ramah lingkungan ini bisa melestarikan alam dan mengurangi barang-barang yang tidak ramah lingkungan. Saya sangat berharap PT Timah kerap menggelar pelatihan seperti ini karena banyak sekali manfaatnya,” katanya.
Senada, disampaikan Muhamad Revaldi Rahman pelatihan ini mengajari mereka menciptakan karya yang ramah lingkungan dan memiliki niali jual yang tinggi dan bisa dikembangkan dikemudian hari.
“Dari pelatihan ini saya belajar mengenai fakta sesuatu yang indah itu (pewarna) tak semuanya harus berasal dari bahan kimia namun juga bisa menggunakan bahan bahan yang alami(dedaunan) dan ramah lingkungan,” ucapnya.
Baginya, membuat ecoprint proses karyanya unik dan cukup mudah untuk dilakukan bagi para pemula namun memiliki nilai jual yang tinggi.
“Semoga PT Timah bisa terus mengadakan kegiatan seperti ini lagi kepada kami dan anak-anak muda sehingga bisa mengubah pola pikir anak muda yang monoton mengenai pekerjaan dan bisa mengembnagkan pola pikir serta kreativitas,” katanya. (*)