MENDOBARAT – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Safrizal ZA menyampaikan bahwa petani memiliki arti penting bagi provinsi ini terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
“Di Babel, produksi cabai merah di awal saya menjabat mungkin hanya 30 persen dari total kebutuhan masyarakat, dan sisanya kita masih mengimpor dari daerah lain. Sebab itu, peran Bapak-Ibu para petani itu sangat penting sekali,” ungkap Pj Gubernur Safrizal saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Sosialisasi Kegiatan Sekolah Lapang Good Agriculture Practices (SL-GAP) Cabai Merah Keriting di UPTD Balai Benih Pertanian, Kabupaten Bangka, Kamis (2/5).
Menurut Safrizal, peran petani dalam mendukung ketahanan pangan di Negeri Serumpun Sebalai sangat penting dan patut diapresiasi. Bahkan ia mengibaratkan petani adalah ‘petarung gagah berani’ karena pekerjaannya sebagai produsen pencetak pangan yang dibutuhkan oleh setiap manusia.
Ironisnya saat ini banyak masyarakat yang mulai meninggalkan pertanian dan berkebun dan beralih mencari mata pencaharian ke sektor lain.
“Maka sejak saya menjabat, salah satu perhatian utama adalah saya ingin mendorong sektor pertanian bergerak lebih cepat, karena jangan terus menerus kita bergantung dari daerah luar. Kita mengupayakan agar produktivitas bisa terus digenjot,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan edukasi yang masif pada para petani. Terutama tentang cara bercocok tanam yang benar. Sehingga, para petani tidak gampang puas dengan hasil saat ini dan mereka mau melakukan sejumlah inovasi.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk meningkatkan produksi pertanian dapat dicapai baik melalui intensifikasi maupun ektensifikasi pertanian. Namun demikian usaha tersebut tidak dapat optimal apabila tanpa dukungan ilmu pengetahuan, utamanya penerapan teknologi pertanian.
“Sehingga diselenggarakannya sekolah lapang ini, bertujuan agar para petani dapat menerapkan inovasi teknologi pertanian sehingga dapat meningkatkan produktivitas,” terangnya.
Ia berharap para peserta yang merupakan perwakilan Gabungan Kelompok Tani dari seluruh penjuru Babel dapat mengambil dan menyerap pengetahuan tersebut dan diimpelentasikan di lapangan, sehingga produksi pertanian, khususnya komoditas cabai merah keriting bisa berjalan maksimal.
“Insyaallah produksi meningkat, maka pendapatan dan kesejahteraan meningkat,” pungkasnya. (*)