Mendo Barat – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dipimpin Adet Mastur, SH, MH, bertandang ke UPTD Balai Benih Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk mendapatkan sejumlah data dan masukan langsung sebagai bagian dari persiapan APBD 2022, sekaligus melaksanakan cross check dan evaluasi pasca pengimplementasian APBD T.A 2021, di Jalan Penagan Air Buluh, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Selasa (08/03/2022).
“Alhamdulillah, pada pagi hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu, bertatap muka dan mendengarkan masukan-masukan serta mendapatkan informasi terkait pelaksanaan APBD Tahun 2022 ini,” Ucap, Adet saat membuka rapat dengar pendapat dengan pihak balai benih.
Ketua Komisi II ini melanjutkan, jika saat ini terdapat tidak kurang dari sepuluh mitra yang harus di akomodir segala informasi, pandangan serta pendapatnya menjelang masa penyampaian laporan akhir pertanggungjawaban (LKPJ).
“Sebelum pelaksanaan (APBD) _red, yang telah disahkan. Kami harus melihat persiapan-persiapan dan pelaksanaan. Serta nanti nya juga akan melihat seperti apa hasilnya, dan di dalam tahun ini terdapat dua agenda LKPJ yang harus kami lalui, yaitu tahun angggaran 2021 dan LKPJ akhir masa jabatan daripada Gubernur, ” Jelas Adet Mastur.
Masih dalam kesempatan yang sama, Haji Mulyadi, selalu anggota Komisi II melihat jika keberfungsian dari balai benih pertanian saat ini belum berjalan sebagaimana mestinya.
“Ada banyak potensi yang seharusnya dapat dikembangkan seperti merevitalisasi bibit benih. Saat ini juga terdapat banyak lahan kosong yang dikerjasamakan. Sapi kita ini banyak, kenapa tidak diperjualbelikan. Begitu juga dengan ayam merawang khas daerah kita. Seharusnya kita memiliki pembibitan unggulan untuk durian, lada dan sawit. Itu yang dibutuhkan masyarakat saat ini.” Sorot anggota komisi II ini.
Sementara itu Heryawandi, SE, mengungkapkan jika terdapat pembibitan benih unggulan maka nantinya akan dapat mensuplai bibit bersubsidi kepada masyarakat.
“Jangan sampai kehadiran bibit disini tidak memiliki nilai lebih. Karena masyarakat kita menginginkan bibit berkualitas dengan harga murah. Tetapi juga membawa manfaat untuk pemasukan pendapatan asli daerah.” Kata, politisi berlambang pohon beringin ini menimpali.
Ditambahkannya, dalam pengembangan sektor pertanian di Provinsi Babel agar tidak hanya mengedepankan rutinitas semata tetapi perlu terobosan-terobosan baru agar daerah memiliki potensi yang dapat bersaing di masa depan.
“Jangan cuma berbicara rutinitas, tapi kita memerlukan ide dan menciptakan inovasi baru.” Saran anggota komisi II ini.
Menyikapi perihal tersebut, Kepala UPTD Balai Benih Air Buluh mengutarakan jika saat ini terdapat empat sub kegiatan yang sedang digiatkan. Salah satunya adalah untuk peningkatan mutu benih lewat penyediaan pakan.
“Itu tidak akan cukup untuk penyediaan pakan. Kita tidak melihat anggaran tetapi mencari solusi bagaimana menyediakan pakan. Kita sesuaikan lagi sesuai fungsi balai benih. Ke depan ada rencana kita untuk merevitalisasi bibit benih, seluruh PIT, pohon koleksi kita. Saat ini semua sudah bekerja keras, tetapi perlu peningkatan kapasitas benih,” tutupnya.