PANGKALPINANG — Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Pangkalpinang, Arnadi menuturkan, musibah Banjir Rob yang menimpa warga Kota Pangkalpinang semestinya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kota.
Pasalnya, kata Arnadi, air pasang laut tahun ini memiliki dampak lebih luas dari tahun sebelumnya.
Oleh karenanya, Arnadi berharap Pemerintah Kota Pangkalpinang bisa berkolaborasi dengan provinsi maupun tingkat pusat untuk menangani permasalahan yang terjadi rutin setiap tahunnya.
“Semua pihak harus saling berkolaborasi baik pusat, provinsi maupun pemkot. Khususnya hari ini daerah yang biasanya tidak tergenang, hari ini bahkan air sampai masuk rumah,” katanya, Kamis, (9/12/2021).
Menurut informasi yang didapatkan dari BPBD, Arnadi menuturkan, sebanyak 792 rumah warga Kota Pangkalpinang terdampak dengan adanya banjir rob ini.
“Jadi hampir 1000 rumah. Bahkan di daerah yang saya monitor tadi ketinggian air ada yang mencapai 50 cm dan lebih dari 100 rumah yang terdapat di Kelurahan Rejosari saja,” ujarnya.
Menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD ini, penyebab meluasnya banjir rob ini diduga karena daerah serapan dan sempadan semakin sedikit.
Selain itu kata Arnadi, salah satu penyebabnya karena maraknya TI ilegal dan pembangunan perumahan yang tidak memperhatikan lingkungan.
“Tadi saya berkeliling di lokasi banjir rob. Rata rata berpendapat karena TI dan penimbunan sempadan untuk perumahan. Masyarakat minta agar jika memang tidak boleh ada TI di Pangkalpinang, pemerintah harus tegas. Jangan dibiarkan, apabila kalau tidak ada izin penimbunan sempadan, jangan di berikan izin karena Ini permintaan warga,” ucapnya.
Seharusnya kata Arnadi, fenomena tahunan ini pemerintah harus sigap menangani hal itu, terutama tim di lapangan harus siaga.
“Untuk anggaran disiapkan misal dari BTT dan diperhitungkan bisa mengakomodasi semua bencana yang ada. Alhamdulillah tadi saya bersama BPBD Kota Pangkalpinang ikut mendata warga yang terdampak. Tapi jangan hanya di data, kalau ada bantuan segera eksekusi sehingga masyarakat tidak menunggu,” ujar Arnadi. (Red)