PANGKALPINANG– Walikota Pangkalpinang menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) dan Pelantikan Pengurus DPW dan DPD Asosiasi Petani Kepala Sawit Indonesia-Perjuangan (APKASINDO-PERJUANGAN) periode 2022-2027 se-Provinsi Bangka Belitung di Fox Harris Hotel, Rabu, (05/10/2022).
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil yang biasa disapa Molen menyampaikan, apabila harga sawit naik dan stabil maka perekonomian masyarakat di Kota Pangkalpinang akan menggeliat.
Orang nomor satu di Pangkalpinang tersebut juga memaparkan dimana faktor pertumbuhan ekonomi di Kota Pangkalpinang nomor 2 se-Papua,salah satunya karena akibat dari kenaikan harga sawit tersebut.
” Karena apabila harga tbs sawit naik maka banyak masyarakat yang datang ke Pangkalpinang untuk berbelanja, apalagi saat sawit mahal kemarin mencapai Rp. 3.800 perkilo,”ucapnya.
Molen juga mengajak, para pengurus Apkasindo Perjuangan untuk berjuang bersama petani sawit untuk menyuarakan aspirasi ke pemerintah pusat untuk menaikkan harga sawit.
Molen juga berharap, dengan adanya Apkasindo Perjuangan ini, perkebunan sawit menjadi skala prioritas selain timah sebagaimana sawit bisa menjadi penunjang perekonomian di Bangka Belitung.
“Kami berharap harga sawit kembali 3.800 dan harga untuk harga pupuk juga turun, jangan seperti sekarang. Saya melihat Apkasindo bersama pihak terkait kita bergerak satu barisan kompak dan untuk kesejahteraan petani di Babel,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum APKASINDO Perjuangan, Alpian Arahman menyampaikan, dimana masalah yang dihadapi para petani awal kelapa sawit adalah ketidaktahuannya tentang bibit kelapa sawit.
“Kami sudah punya lahan untuk melakukan pembibitan sudah berjalan kurang lebih 3-4 tahun, dan Alhamdulillah kualitas bibit Bangka Belitung dibandingkan dengan provinsi lainnya sangat baik, ” ungkapnya
Karena menurutnya, jika masyarakat salah menanam bibit kelapa sawit, lima tahun ke depan akan rugi, karena faktor keberhasilan perkebunan kelapa sawit tergantung pada bibitnya.
“Jadi kita akan sosialisasi tentang pembibitan sekaligus peremajaan sawit rakyat Bangka Belitung, dimana ada potensi sekitar 3300 hektar tahun ini harus kita tuntasnya, ” tuturnya.