Perlunya Etika Profesi Guru dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Aman dan Inklusif 

Oleh : Lidiya Nafisa dan Rani Gaparianti Mahasiswi Prodi PGSD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Babel. 

Peran seorang guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan penuh pengertian. Sebagai landasan pendidikan, peran guru tidak terbatas pada penyampaian pengetahuan materi pelajaran; itu juga mencakup pengembangan karakter dan nilai-nilai siswa. Dengan mematuhi standar profesional, guru dapat memastikan bahwa setiap siswa merasa dihormati, aman, dan didukung selama proses pembelajaran mereka. 

Pertama, etika profesi membantu mencegah diskriminasi dan pelecehan di lingkungan sekolah. Guru yang beretika akan memperlakukan semua siswa dengan adil, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, atau identitas mereka. Ini penting untuk menciptakan suasana di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi belajar mereka.

Kedua, etika profesi mendorong guru untuk menjadi teladan dalam hal integritas dan keadilan. Siswa sering kali melihat guru sebagai panutan, sehingga perilaku guru yang etis dapat memberikan contoh positif yang akan diikuti oleh siswa. Dengan demikian, guru yang berpegang pada etika profesi dapat membantu membentuk generasi muda yang memiliki nilai-nilai moral yang kuat.

Ketiga, etika profesi mendukung terciptanya lingkungan belajar yang inklusif. Guru yang beretika akan berusaha untuk memahami dan menghormati keberagaman di kelas, serta memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan berhasil. Ini termasuk mengakomodasi kebutuhan khusus siswa dan menciptakan strategi pembelajaran yang inklusif.

Keempat, etika profesi meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Guru yang beretika akan menjalankan tugasnya dengan profesionalisme tinggi, termasuk dalam hal persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Hal ini berdampak positif pada pencapaian akademik siswa dan reputasi institusi pendidikan itu sendiri.

Secara keseluruhan, etika profesi guru adalah elemen kunci dalam membangun lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, guru dapat menciptakan atmosfer yang mendukung perkembangan akademik dan pribadi siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi positif.

Pendidikan Inklusif adalah metode Pendidikan yakit yang harus diperlukan untuk belajar dan mendapatkan pendidikan secara kesulitan dan keterbatasan dalam mencari ilmu. Di sekolah inklusi ini terdapat anak berkebutuhan khusus atau anak berkebutuhan khusus yang bercita-cita menjadi seperti teman sekelasnya. Dengan kata lain, mereka ingin diperlakukan dengan hormat dan mempunyai hak yang sama dengan siswa lainnya, yang biasanya menerima pendidikan dan melakukan berbagai tugas seiring bertambahnya usia.

Sebagian dari kita sadar akan pentingnya pendidikan inklusif di masyarakat dan lingkungan. Selain itu, pendidikan inklusif menumbuhkan sikap positif masyarakat didik dan meningkatkan tingkat kreativitas dan lamunan bayi sehingga seringkali muncul ide-ide baru untuk melaksanakan tugas-tugas yang belum pernah dijelajahi sebelumnya. Difabel hanyalah salah satu jenis ketimpangan, seperti perbedaan ras, budaya, agama, dan suku. 

Dalam kehidupan seseorang, pasti ada kendala-kendala tertentu. Di sisi lain, setiap individu biasanya memiliki trauma masa lalu pada tingkat tertentu karena tidak ada ingatan yang murni. Hal ini dimasukkan ke dalam sistem pendidikan inklusif yang memungkinkan interaksi siswa secara luas, sehingga menghasilkan pengembangan toleransi dan pengendalian diri.

Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini mempunyai kebutuhan dan manfaat khusus bagi anak yang bersangkutan. Anak berkebutuhan khusus yang berguna bagi kehidupannya akan melalui pendidikan, karena banyak bakat anak berkebutuhan khusus yang biasanya tidak dimiliki oleh anak lainnya. Hal ini dapat membantu membuat anak menjadi lebih mandiri dan disiplin sehingga tidak terlalu bergantung pada orang lain untuk kebutuhan sehari-hari.

Seorang anak berkebutuhan khusus mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar sehingga mereka merasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang bersangkutan. memiliki kemampuan untuk mendukung seseorang yang memiliki kualitas hidup lebih baik daripada sebelumnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.