PANGKALPINANG — Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil menerima kunjungan Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Selasa (18/4/2023).
Dalam kunjungan tersebut ada beberapa hal yang didiskusi dan disampaikan Wali Kota ke Pj Gubernur.
Suganda Pandapotan Pasaribu yang belum lama ini dilantik sebegai Pj Gubernur Bangka Belitung turut menyampaikan beberapa hal yang diamatinya selama berada di Pangkalpinang. Dia juga mengapresiasi prestasi-prestasi dan kemajuan Kota Pangkalpinang di bawah kepemimpinan Maulan Aklil.
“Setiap hari mulai pukul 06.00 saya jalan pagi di Pangkalpinang ini. Melihat kebersihan kota cukup tertata dengan rapi namun ada beberapa sisi tetap harus dibenahi,” kata Suganda.
Dia mengatakan kolaborasi antara Pemprov Bangka Belitung dan Pemkot Pangkalpinang sama-sama ingin membangun konsep lingkungan hidup untuk keberlanjutan ke depan.
Suganda menyebut, secara umum pengelolaan persampahan di Pangkalpinang sudah cukup baik. Ada proses pengolahan sampah yang bekerja sama dengan PT PLN. Sekjen Ombudsman RI ini sangat mendukung program kebersihan lingkungan yang sudah berjalan dengan baik tersebut.
Selain itu dia juga meminta dukungan untuk PKK sebagai salah satu organisasi terbesar. Ada lima konsep pembangunan kata dia yang bisa dikolaborasikan dengan PKK diantaranya program stunting dan penanganan inflasi.
“Kita akan berkolaborasi dengan banyak program yang bisa kita sinergikan sehingga Kota Pangkalpinang menjadi ikon dengan segala hal yang sudah dilakukan pak wali kota. Kami mendukung apa yang sudah dilakukan,” ujar Suganda.
Sementara itu Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil atau akrab disapa Molen langsung mencatat beberapa saran yang disampaikan Pj Gubernur. Namun ada satu hal yang diharapkan Molen agar Pemprov Babel dapat membantu, yakni terkait pembangunan TPA Regional. Menurut Molen, TPA Regional harus dibangun dengan salah satu persyaratan yaitu berada sejauh 10 kilometer dari pemukiman warga. Sedangkan Pangkalpinang hanya kota kecil dengan jarak pemukiman yang berdekatan.
“Tidak ada tempat untuk memindahkan TPA. Ini permintaan kami dari dulu, sempat sudah mau deal tapi tidak berjalan. Kami memohon kepada Pak Pj Gubernur untuk membantu karena wewenang itu ada diprovinsi yang berhubungan dengan kabupaten-kota,” tutur Molen.
Molen menyebut ada banyak hal yang diusulkan ke Pj Gubernur terkait usulan-usulan lama yang belum terealisasi, seperti pembangunan pelabuhan, pasar pagi dan TPA Regional. Dia berharap dengan kepemimpinan Pj Gubernur hal-hal yang diusulkan dulu dapat terealisasi.
“Beliau adalah orang pusat mungkin punya teman-teman di sana yang bisa dihubungi dan diminta tolong untuk pembangunan Pangkalpinang, karena isu-isu yang disampaikan itu adalah isu-isu yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat,” katanya.