PANGKALPINANG – Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Kep. Babel) Suganda Pandapotan Pasaribu, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di 3 pasar, yakni Pasar Pagi, Pasar Pembangunan, dan Pasar Ikan Induk, Minggu (2/4/2023) pagi.
Tujuan dari sidak ini guna mengetahui harga bahan pokok yang beredar di pasaran, serta memastikan stok pangan terkendali selama bulan Ramadan 1444 Hijriah.
Pj Gubernur Suganda didampingi oleh Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kep. Babel Tarmin, Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kep. Babel Rinaldy, Kepala Biro (Karo) Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kep. Babel Ahmad Yani, beserta jajaran.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Gubernur Suganda mengatakan, Pemprov Kep. Babel akan melaksanakan sidak ke pasar-pasar selama bulan Ramadan.
“Dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok sembako menjelang lebaran, kami akan melakukan sidak secara berkala. Kami bersama dengan pihak kepolisian akan tindak tegas bagi pedagang yang melakukan penimbunan sembako, sehingga merugikan masyarakat luas,” ujarnya.
Dalam kunjungan di tiga pasar tersebut menunjukkan harga dan stok sembako yang relatif terkendali, dan stabil.
“Saya apresiasi para pemangku kebijakan, serta pedagang yang sudah bahu-membahu menjaga angka inflasi sembako yang rendah. Kenaikan beberapa harga sembako masih dalam kategori wajar, sebab masih terjangkau oleh daya beli masyarakat. Hal ini harus kita pertahankan secara optimal agar dapat menjamin kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung,” ujar Suganda.
Ia juga memastikan secara langsung kepada masyarakat jika saat ini tidak ada keluhan terkait kenaikan harga sembako yang signifikan. Dalam kunjungan itu, diketahui beberapa harga sembako seperti cabai Rp40.000/kg, bawang merah Rp30.000/kg, telur Rp1.900/butir, beras medium Rp117.000/10kg, daging Rp140.000/kg.
“Saya rasa harga masih terkendali. Jika kita merujuk pada data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga di lapangan sudah sesuai. Aman ya ibu,” katanya Pj gubernur.
Selain memantau harga dan stok sembako, Pj Gubernur Suganda juga menyoroti urgensi penataan manajemen pengelolaan pasar.
“Manajemen pasar tradisional harus menjadi prioritas bersama, saling gotong royong antara pemangku kebijakan dan pedagang. Saya percaya bahwa dengan manajemen yang baik, lingkungan pasar yang bersih, tersedianya tempat parkir, serta penataan barang dagangan yang baik, mendorong pasar tradisional untuk dapat bersaing secara sehat dengan pasar modern. Utamanya pungli di pasar tradisional, segera tindak dengan aturan hukum yang berlaku,” katanya .
Pernyataannya tersebut sejalan dengan keluhan dari Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pagi Pangkalpinang, Fauzi Riza. Fauzi mengatakan, terdapat beberapa aspek yang meresahkan para pedagang di pasar.
“Saat ini ditemukan banyak pedagang liar, kawasan pasar yang identik dengan kotor, dan adanya indikasi pungli dalam retribusi pelayanan parkir. Kami sudah melapor ke Komisi III, DPRD Prov. Kep Babel, mohon tindaklanjutnya, Pak,” kata Fauzi.
Menanggapi hal tersebut, Suganda meminta agar keluhan dapat segera diatasi oleh pihak yang berwenang.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Tolong segera membuat laporan kepada walikota dan tembusan gubernur. Saya harap penanggulangan oleh pemangku kebijakan dapat dilakukan dengan cepat, serta dilakukan pengawasan pasca penertiban secara berkala guna memastikan keluhan telah teratasi sampai ke akar-akarnya. Jangan membenarkan budaya yang salah,” katanya. (*)