Sumatera Selatan – Tim Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung melakukan investigasi langsung ke lokasi robohnya 5 (lima) tower T36-T40 di antara GI Kenten dan GI Tanjung Api-Api Sumatera Selatan berupa pengecekan langsung ke 5 titik tower roboh, melihat langsung upaya dan pengerjaan pembangunan tower emergency dan mengumpulkan informasi ke warga di sekitar terkait kronologis robohnya tower, Sabtu (25/03/2023).
Dalam investigasi tersebut, Tim Ombudsman RI Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung bertemu langsung dengan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera, Daniel Eliawardhana dan hadir juga Reza Fauzan selaku Manager Niaga PT PLN (Persero) UIW Babel.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kepulauan Bangka Belitung, Shulby Yozar Ariadhy mengatakan, bahwa tujuan investigasi langsung ke Kenten Tanjung Siapi-api adalah untuk mendapatkan evidence dan kebenaran kondisi tower yang roboh sehingga menyebabkan kondisi listrik di Pulau Bangka dilakukan pemadaman bergilir pada pekan awal ramadhan ini.
“Kami melihat masyarakat butuh informasi untuk memverifikasi hal tersebut secara evidence ya, namun kelihatannya sejak peristiwa tersebut masih belum terpenuhi apa yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itu, Ombudsman Babel langsung menurunkan tim untuk memastikan hal tersebut. Terkait tindaklanjut PT PLN, tower emergency sudah pada tahap pemasangan konduktor. Sehingga kita doakan bersama agar semuanya lancar dan upaya PT PLN dini hari nanti sudah membuahkan hasil ”, ungkap Yozar.
Kemudian, Yozar menjelaskan bahwa memang benar telah terjadi peristiwa lima tower roboh akan tetapi pihaknya belum bisa memastikan penyebabnya sebab masih bersifat kemungkinan karena tidak ada pihak yang melihat langsung tower tersebut roboh secara langsung.
“Tentunya kewenangan untuk melakukan pemeriksaan penyebab tower tersebut roboh apakah karena faktor alam atau faktor tertentu lainnya, salah satunya adalah pihak Inspektur Kelistrikan dari Kementerian ESDM. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat Babel tetap aktif mengawal ini bersama Ombudsman, sebab hal ini erat kaitannya dengan kompensasi atau tidak”, tambahnya.
Selain pada sisi penyebab, Yozar juga mengatakan bahwa PT PLN penting juga untuk melakukan kegiatan mitigasi secara profesional terhadap kondisi khusus pada kelistrikan di Bangka Belitung karena daerah kepulauan.
Sebab menurutnya, kondisi daerah Babel harus dilihat secara khusus situasinya. Ia menuturkan, jangan sampai karena kondisi gangguan tertentu, maka daerah kepulauan seperti Bangka Belitung selalu dilakukan pemadaman bergilir.
“Kami harap misalnya jangka pendek PT PLN dapat bekerjasama dengan BMKG untuk prakiraan cuaca sehingga ada mitigasi yang dapat dilakukan secara konkret. Kemudian juga dapat dilakukan pemeliharaan misalnya dengan reinforcement tower-tower yang tinggi resiko roboh. Kemudian, dalam jangka panjang kami harap dapat dilakukan percepatan interkoneksi Gardu Induk Mariana Plaju-Pulau Bangka sebagai jalur interkoneksi kedua dan sebagai gardu transmisi penambah daya listrik di Pulau Bangka jika sewaktu- waktu ada gangguan, “pungkas Yozar.