PANGKALPINANG — Dua oknum Satpol PP Kota Pangkalpinang ditangkap anggota Polres Pangkalpinang, lantaran diduga terlibat kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu.
Kedua oknum anggota tersebut yakni IN (26), dan IQ (24) yang ditangkap tim Kalong Polres Pangkalpinang merupakan Pegawai Harian Lepas (PHL) sejak terhitung tahun 2019.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady menyayangkan peristiwa itu dapat terjadi apalagi dua oknum tersebut merupakan ASN yang seharusnya menjadi penegak perda dan pelaksana peraturan dari pusat.
“Kita tentu sangat menyayangkan atas terjadinya peristiwa ini, di mana aparatur sipil negara yang seharusnya menjadi penegak peraturan daerah dan pelaksana aturan dari pusat justru melanggar peraturan ini dan jelas masuk dalam kategori pidana,” ungkap Rio saat dikonfirmasi. Jumat, (11/11/2022) di Pangkalpinang.
Ditegaskan Rio, hal ini bukan kali pertama, namun sebelumnya juga pernah terjadi di dalam tubuh Satpol PP Kota Pangkalpinang
“Ini Untuk yang kesekian kalinya ASN atau honorer di Kota Pangkalpinang yang terjaring kasus pidana narkoba, Sangat disayangkan seharusnya bekerja di pemerintah kota dapat menjadi Garda terdepan dalam pemberantasan narkoba ataupun menjaga ketertiban umum di masyarakat bukannya menjadi bagian dari masalah,” ucapnya.
Dirinya juga mengatakan pihaknya sangat mendukung Pemkot Pangkalpinang untuk menindak tegas dalam hal pemecatan terhadap dua oknum PHL Satpol PP Kota Pangkalpinang tersebut.
“Kami sangat mendukung dilakukan pemecatan terhadap dua orang tersebut, dan tentu saja kita berharap tidak ada lagi terjadi kasus serupa di lingkungan Pemerintah Kota Pangkalpinang,” kata Rio.
Demikian anggota DPRD Kota Pangkalpinang ini juga mengatakan dengan adanya kejadian tersebut telah mencoreng nama baik Pemkot Pangkalpinang.
Oleh karena itu, dirinya juga meminta kepala OPD di lingkup Pemkot Pangkalpinang untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam penerimaan PHL maupun PNS.
“Ini jelas mencoreng wajah dari pemerintah kita dan tentunya setiap kepala upd berhati-hati dan selektif dalam melakukan penerimaan ataupun mengelola karyawan yang ada di lingkungan masing-masing baik dia ASN ataupun tenaga honor,” jelasnya.
Menurut politikus PKS ini bahwa narkoba telah menjadikan mimpi buruk bagi masyarakat yang selalu menghantui remaja serta anak-anak dimasa depan.
“Narkoba telah menjadikan mimpi buruk bagi masyarakat kita yang selalu menghantui remaja dan anak-anak muda kita dalam hidup di masa depan sehingga tentu harus sama-sama kita berantas dan kita cegah peredarannya bukannya Justru malah menjadi pengguna atau menyebarkan barang haram tersebut,” ujar Rio.
Dirinya juga meminta beberapa OPD untuk dapat melaksanakan tes uji narkoba agar setiap OPD yang berada di garis terdepan dapat menegakkan aturan dengan baik.
“Kami akan mencoba untuk melihat kondisi anggaran apakah memungkinkan jika dilaksanakan tes uji narkoba di beberapa opd yang kita anggap perlu untuk dilaksanakan karena ini sangat penting dikarenakan mereka berada di garis terdepan dalam menegakkan aturan atau peraturan daerah Namun ternyata juga menjadi pengguna dari narkotika,” pungkasnya.