Fokus Tangani Masalah Narkoba, Desa Air Mesu Timur Gandeng BNN Pangkalpinang Ciptakan Desa Bersinar

BANGKA TENGAH — Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) merupakan langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas layanan rehabilitasi bagi masyarakat yang belum tersentuh dengan layanan tersebut.

Adapun lingkup pelaksanaan IBM ini berada di desa-desa yang rawan penyalahgunaan narkoba. Pembentukan unit intervensi berbasis masyarakat ini juga bersinergi dengan program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) dan program pemberdayaan masyarakat dari Deputi Bidang Pencegahan dan Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional.

Dalam rangka memaksimalkan implementasi program IBM di desa, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pangkalpinang melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Intervensi Berbasis Masyarakat selama tiga hari berturut, berlangsung di aula kantor desa Air Mesu Timur kecamatan Pangkalan Baru, Rabu-Jumat (11-13/5).

Pelaksanaan bimtek kali ini merupakan salah satu rangkaian persiapan pencanangan desa Bersinar yang sebentar lagi akan terealisasi.

Kepala BNN Kota Pangkalpinang AKBP Noer Wisnanto, S.IK mengatakan, bahwa dalam melaksanakan kegiatan itu, adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pembina teknis seksi rehabilitasi BNN Kota Pangkalpinang agar dapat memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan membentuk IBM di desa-desa,” imbuh Noer, Rabu (12/5/2022).

Selain itu, AKBP Noer berharap melalui kegiatan ini, para pembina teknis seksi rehabilitasi dapat menjelaskan dan membimbing petugas di BNN Kota Pangkalpinang mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan monitoring program.

Dalam pelaksanaan di lapangan, noer menuturkan bahwa program IBM membutuhkan kerja sama yang kuat antara BNN bersama dengan pemerintah desa, anggota bhabinkamtibmas, babinsa, tokoh masyarakat, warga masyarakat serta para petugas Agen Pemulihan (AP) yang terjun langsung di masyarakat.

Ketika disinggung implementasi IBM di lapangan, Kepala BNN juga mengatakan sedikitnya terdapat beberapa aspek penting yang harus dipahami dan dilaksanakan terutama oleh para Agen Pemulihan.

Menurutnya, hal pertama yang perlu dilakukan adalah sosialisasi. Kegiatan ini penting untuk memberikan informasi tentang IBM dan kegiatannya dengan tujuan agar masyarakat setempat dapat memiliki gambaran yang jelas mengenai IBM.

AKBP Noer juga menambahkan, aspek penting yang kedua adalah pemetaan. Melalui kegiatan ini, diharapkan petugas bisa mendapatkan gambaran dinamika penyalahgunaan narkoba di sebuah desa. Selanjutnya, hal penting yang harus dilakukan adalah penjangkauan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membangun hubungan dengan pengguna narkoba, keluarganya, atau masyarakat di sekitarnya serta mendorongnya agar memanfaatkan layanan itu,” imbuh Noer.

Kegiatan Bimtek selama tiga hari ini diikuti oleh 5 peserta yang keseluruhannya berasal dari desa Air Mesu Timur. Materi yang diberikan pada peserta lebih diprioritaskan kepada pengelolaan unit IBM yang telah terbentuk serta bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di unit IBM tersebut.

Sementara senada dengan Noer, kepala desa Air Mesu Timur Hasanudin mengatakan bahwa pihaknya juga terus berupaya dalam pelaksanaan program desa Bersinar.

“Beberapa upaya terus kami lakukan, dari edukasi ke rumah-rumah, mendata warga pendatang, hingga himbauan kepada para jemaah di masjid-masjid dalam rangka pencegahan penyalahgunaan narkoba”, ujar Hasanudin.

Kemudian ditambahkannya, harapan pemerintah desa dalam mengemban amanah sebagai desa Bersinar nantinya dapat berjalan dengan lancar dengan adanya deteksi dini dalam mendata warga pendatang.

“Mengingat belum lama ini masyarakat dikejutkan dengan terungkapnya kasus dugaan pabrik narkoba jenis sabu di salah satu desa oleh Polda Babel. Dengan begitu, kami tidak ingin kecolongan karena hal tersebut merupakan ancaman keberlangsungan generasi desa kami”, pungkasnya.

Ia mengatakan Desa Air Mesu Timur memiliki 2 dusun masing-masing dusun Utara dan dusun Selatan dengan 9 RT, 810 Kepala Keluarga, dan 3.071 penduduk.

Sehingga perlu pengawasan yang sangat ekstra khususnya kepada warga pendatang dalam mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan termasuk kasus tindak pidana narkotika.

Dalam kesempatan itu, Hasanudin selaku kepala desa juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah kabupaten dalam hal ini Bupati Bangka Tengah, yang sangat mendukung dan terus berupaya mendorong desa-desa khususnya Air Mesu Timur dalam pencanangan desa Bersih Narkoba.

“Saya sendiri berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat hukum dalam memberikan edukasi kepada warga khususnya pencegahan penyalahgunaan narkoba”, ujarnya.

Hasanudin pun mengatakan  Ia bersama anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa sering memberikan himbauan kepada para jemaah masjid ketika usai ibadah sholat terkait pencegahan tindak pidana kriminal maupun narkoba.

Sebagai aparat desa, Ia ingin menutup stigma dan membantah bahwa anggapan masyarakat yang tersandung penyalahgunaan narkoba adalah aib.

Untuk itu, kepada siapapun warga masyarakat yang merasa memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba untuk segera melaporkan diri kepada pihak desa melalui petugas IBM maupun kepada desa untuk dibantu dalam proses rehabilitasi yang bekerja sama dengan BNN.

“Datang saja dan lapor, tidak usah takut dan malu. Akan kami bantu semaksimal mungkin, pungkasnya. Hal tersebut penting untuk dilakukan sehingga penyalahgunaan dan ketergantungan tidak berlangsung lama dan dapat dipulihkan segera mungkin dalam rangka menyelamatkan generasi bangsa khususnya kepada remaja dan pemuda desa Air Mesu Timur,”ucapnya. (*/ab).

Leave A Reply

Your email address will not be published.