PANGKALPINANG — Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady, mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, dalam membangun sektor pariwisata dengan konsep halal di daerah itu.
“Saya kira ini sejalan dan harus dilaksanakan, karena mayoritas masyarakat kita yang memang menginginkan hal tersebut,”kata Rio. Minggu, (24/10/2021).
Menurut Rio, Kota Pangkalpinang sangat berpotensi mewujudkan pariwisata konsep Islami, salah satunya Kampung Melayu di Tuatunu.
“Kita punya Kampung Melayu, kita pun punya akar sejarah Kerajaan Islam yang pernah menguasai Pangkalpinang dan sekitarnya. Kemudian budaya Melayu yang masih sangat kental di daerah kita,” ucapnya.
Rio menuturkan, di beberapa daerah yang ada di Indonesia, konsep pariwisata halal ini sudah mulai digarap dengan serius dan mendatangkan para wisatawan untuk berkunjung.
“Apalagi dengan semakin banyaknya potensi wisatawan yang akan masuk ke Kota Pangkalpinang, dibarengi dengan menurunnya angka pandemi Corona. Hal ini bisa menjadi alternatif kunjungan wisatawan dan tentunya mempromosikan daerah kita,” ujarnya.
Ia menyampaikan, banyak perayaan kegiatan yang melekat pada acara keagamaan di Provinsi Bangka Belitung ini, secara umum termasuk di Kota Pangkalpinang.
“Seperti perayaan Maulud Nabi, HUT Kota Pangkalpinang, Nganggung, Takbir Keliling dan ruwahan. Ini merupakan potensi terwujudnya pariwisata halal di Kota Pangkalpinang,” katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, Rio menyarankan, agar pemerintah kota dapat menggandeng para ormas-ormas Islam, untuk meminta ide atau gagasan, agar terciptanya wisata halal ini.
“Seperti menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), ormas-ormas Islam, dan kelompok sadar wisata yang nantinya membentuk semacam inkubasi wisata halal,” ujarnya.
Untuk pelaksanaannya, kata Rio, DPRD Kota Pangkalpinang siap memberikan sumbangsih pemikiran ataupun dukungan, jika pemerintah daerah berani untuk melaksanakannya.
“Yang penting sejalan dengan RPJDMD pemerintahan era Molen-Sopian. Saya kira sudah bisa mulai dipikirkan dan dipersiapkan segala sesuatunya, baik itu potensi wisata alam, wisata kuliner, wisata sejarah dan wisata budaya,” demikian Rio .