PANGKALPINANG – Jajaran Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2024-2029 resmi dilantik pada Kamis (24/10). Adapun Didit Srigusjaya resmi dilantik sebagai Ketua DPRD, ia berasal dari Partai PDI Perjuangan.
Kemudian Wakil Ketua 1 yaitu Edi Iskandar dari Partai Golkar; Beliadi sebagai Wakil Ketua 2 dari Partai Gerindra; sementara Wakil Ketua 3 dari Partai Nasdem saat ini masih dalam proses pengajuan oleh Kemendagri.
Penjabat (Pj) Gubernur Sugito mengucapkan selamat atas dilantiknya Pimpinan DPRD Babel masa jabatan 2024-2029 yang telah berjalan dengan baik dan sukses.
Sugito berharap Pimpinan DPRD yang baru saja dilantik mampu mengawal kepentingan dan aspirasi masyarakat, serta memastikan pembangunan yang berkelanjutan di Bumi Serumpun Sebalai.
“Selain itu kolaborasi antara legislatif dan eksekutif sangatlah penting untuk mewujudkan program-program pembangunan yang tepat sasaran. Saya percaya di bawah pimpinan saudara-saudara, DPRD Babel akan mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam menyusun kebijakan-kebijakan strategis, serta mengawasi jalannya pemerintahan dengan penuh integritas dan profesionalisme,” ujarnya di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kepulauan Babel.
Pada kesempatan itu, Sugito juga menjelaskan kondisi perekonomian di Babel saat ini. Dikatakannya meskipun secara nasional, tingkat inflasi Provinsi Babel merupakan tingkat inflasi paling rendah. Namun disisi lain, masih dibayang-bayangi oleh menurunnya daya beli masyarakat akibat melambatnya kinerja di lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan dan perdagangan.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Babel hingga akhir triwulan II tahun 2024 sebesar 1.03%. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Babel sampai dengan akhir 2024 akan mencapai 1.7% (yoy), setelah pada tahun 2023 mampu mencapai 4.38% (yoy).
“Situasi ini memberi pelajaran berharga bagi kita, bahwa jika kita mengandalkan satu sektor dalam perekonomian memiliki resiko yang cukup besar utamanya jika terjadi masalah dalam sektor tersebut,” jelasnya.
Maka ia mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Babel untuk mengubah mindset agar tidak tergantung pada sektor pertambangan saja, namun lebih memperkuat sektor-sektor ekonomi lainnya baik ekonomi hijau maupun ekonomi biru karena tantangan yang dihadapi semakin kompleks.
Lebih lanjut dikatakannya, baik legislatif dan eksekutif adalah mitra kerja yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pengelolaan pemerintahan dan pembangunan.
“Untuk itu, kita semua harus bersatu padu untuk menjawab tantangan tersebut dengan inovasi, semangat kerja keras, serta komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi Provinsi Kepulauan Babel yang lebih maju, inklusif, dan sejahtera,” tutupnya. (*)