Masyarakat Pangkalpinang Keluhkan Elpiji 3 Kg Langka, Arnadi Minta Pendistribusian Tepat Sasaran

PANGKALPINANG — Sejumlah masyarakat  Kota Pangkalpinang kini dihadapkan dengan kelangkaan Elpiji  3 kilogram yang semakin meresahkan warga. Banyak rumah tangga di kota ini mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas bersubsidi yang berdampak langsung pada kebutuhan sehari-hari mereka. 

Fenomena ini tidak hanya membebani ekonomi rumah tangga, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas distribusi gas bersubsidi di daerah ini.

Arnadi, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD kota Pangkalpinang, menyoroti persoalan ini dengan tegas. Menurutnya, distribusi gas 3 kg harus dilakukan sesuai dengan kriteria penerima manfaat agar tepat sasaran.

 “Gas 3 kg bersubsidi ini seharusnya didistribusikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Jika tidak, tujuan subsidi ini menjadi tidak tercapai dan justru memberatkan masyarakat yang seharusnya dibantu,” ujar Arnadi.

Akibat kelangkaan ini akan sangat berpengaruh  kepada penerima manfaat yang paling membutuhkan: Pertama, Ekonomi Rumah Tangga, Kelangkaan ini berdampak langsung pada ekonomi rumah tangga, terutama bagi keluarga kurang mampu yang sangat bergantung pada gas bersubsidi untuk memasak. Harga gas yang melonjak membuat mereka harus mengeluarkan biaya lebih besar. Kedua,  Usaha mikro yang bergantung pada gas 3 kg juga terdampak. Biaya operasional mereka meningkat, yang pada akhir bisa memengaruhi harga jual produk dan daya saing usaha kecil.

Arnadi mendesak pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mengambil langkah konkret. “Pemerintah harus melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi gas dan memastikan tidak ada penyelewengan. Jika perlu, lakukan pendataan ulang terhadap penerima manfaat agar distribusi gas tepat sasaran,” tegasnya.

Kelangkaan gas 3 kg ini diharapkan dapat segera teratasi dengan langkah-langkah konkret dan pengawasan yang lebih ketat, sehingga masyarakat Pangkalpinang bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lancar dan tanpa kekhawatiran

Keluhan masyarakat itu mendapat tanggapan dari Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD kota Pangkalpinang, Arnadi. Ia menyoroti persoalan ini dengan tegas. Menurutnya, distribusi gas elpiji 3 kg harus dilakukan sesuai dengan kriteria penerima manfaat agar tepat sasaran.

“Gas elpiji 3 kg bersubsidi ini seharusnya didistribusikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Jika tidak, tujuan subsidi ini menjadi tidak tercapai dan justru memberatkan masyarakat yang seharusnya dibantu,” ujar Arnadi, Kamis (4/7/2024).

Arnadi menyampaikan akibat kelangkaan ini akan sangat berpengaruh kepada penerima manfaat yang paling membutuhkan seperti berdampak langsung pada ekonomi rumah tangga, terutama bagi keluarga kurang mampu yang sangat bergantung pada gas bersubsidi untuk memenuhi kebutuhannya.

“Harga gas yang melonjak membuat mereka harus mengeluarkan biaya lebih besar. Kedua, usaha mikro yang bergantung pada gas 3 kg juga terdampak. Biaya operasional mereka meningkat, yang pada akhir bisa memengaruhi harga jual produk dan daya saing usaha kecil,” katanya.

Arnadi pun mendesak pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mengambil langkah konkret dan tepat. Ia mendorong pemerintah harus melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi gas dan memastikan tidak ada penyelewengan.

“Jika perlu lakukan pendataan ulang terhadap penerima manfaat agar distribusi gas tepat sasaran. Kelangkaan gas 3 kg ini diharapkan dapat segera teratasi dengan langkah-langkah konkret dan pengawasan yang lebih ketat, sehingga masyarakat Pangkalpinang bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lancar dan tanpa kekhawatiran,” ujar Arnadi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.