Sungailiat — Bertempat di Muara Air Kantung Jelitik Sungailiat, Kapolres Bangka menghadiri kegiatan kunjungan Anggota Komisi IV DPR RI dan Dirjen Perikanan Tangkap, Jumat (01/09/23).
Kunjungan Komisi IV DPR RI dipimpin oleh Ketua TIM Komisi IV DPR-RI Ono Surono, S.T melakukan kunjungan ke kawasan Muara Jelitik (Muara Air Kantung). Diikuti oleh Anggota Komisi IV DPR RI Riezky Aprilia, K.H. Asep Ahmad Maoshul Affandy, Endang, Thohari dan Abdullah Tuasikal.
Pada kesempatan ini, Anggota Komisi IV DPR-RI Riezky Aprilia S.H., M.H., spontan mengucapkannya rasa kasihan kepada Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya saat melakuan kunjungan kerja ke Muara Air Jelitik (Muara Air Kantung) Kecamatan Sungaliat Kabupaten Bangka.
Menurut Riezky Aprilia, setelah mendapatkan penjelasan terkait pendangkalan Muara Air Kantung atau Muara Jelitik. Salah satunya mendengar AKBP Taufik Noor Isya memerintahkan untuk menurunkan alat berat membuka alur muara yang tertutup, akibat pendangkalan sebagai solusi jangka pendek.
“Mana kok nggak diajak sih Dirjen Pengelolaan Ruang Laut kasihan sama Kapolres Bangka mereka polisi tu enggak punya anggarannya mereka, kamu jangan siap-siap saja sampaikan sama dirjennya nanti saya telpon,”Kata Riezky Aprilia kepada staf yang mewakili Dirjen Pengelolaan Ruang Laut.
Dikesempatan yang sama dan saat berbincang dengan anggota Komisi IV DPR RI, Kapolres Bangka AKBP Taufik Noor Isya, S.I.K., menyampaikan bahwa apa yang dilakukan tak dapat bertahan lama hanya solusi jangka pendek saja. Sebab muara akan kembali dangkal karena dihantam ombak dan angin besar saat ini.
“Ada dua solusi untuk jangka panjang agar pendangkalan bisa di atasi yakni pertama dibuatkan talud dan pemecah ombak dengan sisi muara di dam. Dan yang kedua yang paling ideal pindahkan pelabuhan nelayan ke lokasi lain dengan didirikan pelabuhan baru,”Ucap AKBP Taufik Noor Isya.
Namun, dua solusi terbaik ini menutuhkan dana besar yakni sisi muara di dam, kemudian dipasang talud dan pemecah ombak. Atau pelabuhan tersebut pinda dengan dibuatkan pelabuhan baru itulah solusinya.
Ia menambahkan, terdapat 700 kapal nelayan menggantungkan aktifitas bongkar muat yang setiap saat mengggunakan jalur muara air kantung Jelitik tersebut.
“Tak hanya itu, sebagian nelayan menelan kerugian akibat kapal pecah saat melalui muara. Karena kondisi muara semakin dangkal dan nyaris tertutup tak bisa dilalui. (Najib)