PANGKALPINANG— Jumlah kasus positif Human Immunodeficiency dan AcquiredImmunodeficiency Syndrome atau HIV/AIDS di wilayah Kota Pangkalpinang mencapai 60 orang, pada Januari–Oktober Tahun 2022.
Sedangkan untuk total keseluruhan kasus positif HIV, sebanyak 510 orang dari tahun 2007 sampai 2022.
Penanggung Jawab Poli Khusus HIV Poli Tulip RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang, dr Eva Lestari menjelaskan, dari puluhan penyintas HIV itu rata-rata adalah laki-laki maupun perempuan pada usia produktif di bawah 40 tahun.
“Sepanjang Tahun 2022 ini ada sekitar 60 kasus, karena dalam satu bulan itu ada temuan sekitar 4 sampai 5 kasus. Yang paling banyak diderita pada usia belasan tahun dan 20 tahunan ke atas trend yang paling banyak mengidap HIV saat ini,”ujar dr Eva saat ditemui. Selasa, (11/10/2022).
Bahkan yang mengejutkan, dr Eva menyebut, penderita HIV dalam 3 bulan ini didominasi oleh laki-laki yang menderita kelainan orientasi seksual.
“Tren paling banyak saat ini laki-laki suka laki-laki atau LSL. Untuk kasus LSL memang belum kita kalkulasi, tetapi 3 bulan belakangan sekitar 60 persen kasus HIV yang ada dan terbaru itu adalah LSL,”ucapnya.
Untuk mencegah penyebaran itu, dr Eva meminta masyarakat, untuk tidak melakukan perilaku seks bebas, dengan bergonta-ganti pasangan dan berhubungan seksual sesama jenis.
“Untuk saat ini untuk mengatasi HIV AIDS ini hanya memakai pengaman saat berhubungan dan tidak melakukan seks bebas, ini yang bisa digunakan untuk pencegahannya,”katanya.
Lanjutnya, bagi masyarakat yang sudah terdiagnosa positif HIV, untuk dapat melakukan pengobatan rutin di rumah sakit atau di Puskesmas terdekat dari tempat tinggal.
“Memang pengobatan bukan untuk menyembuhan, namun hanya menurunkan jumlah virusnya dan virusnya tidak akan pernah menjadi negatif untuk HIV. Untuk stok obatnya pun cukup dan gratis,”ucapnya. (Red/GR)