Kurau Barat- Pimpinan Ombudsman RI Dr. Johanes Widijantoro, didampingi Kepala Perwakilan Kepulauan Bangka Belitung Shulby Yozar Ariadhy, berkunjung ke Budidaya Tambak Rakyat Mangrove Munjang Kurau Barat, pada Kamis (22/06/2023).
Rombongan disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Tengah Sugianto, Kepala Dinas Perikanan Imam Soehadi beserta jajaran, dan Ketua Kelompok Pokdatan komoditas udang vaname dan kepiting bakau.
Berkesempatan melihat secara langsung budidaya udang vaname, pembibitan bakau dan penggemukan kepiting metode crab apartemen box, Johannes merasa kagum dengan konsep peningkatan ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan kekayaan hutan.
Tidak hanya mengapresiasi intervensi Pemkab Bangka Tengah, Johanes juga ingin mengetahui apa saja kendala dan hambatan tambak skala rakyat yang dikelola masyarakat pesisir ini.
“Pemkab Bangka Tengah luar biasa mendukung ini dan hal ini sangat positif, maka perlu dikembangkan semaksimal mungkin untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Kelompok perlu secara terbuka menyampaikan apa saja kendala yang dihadapi agar secara bersama dicarikan solusi terbaik, “ujar Johanes.
Menanggapi hal tersebut, Yasir selaku ketua GEMPA (Generasi Muda Pecinta Alam) pengelola Hutan Munjang Mangrove Kurau Barat turut menyampaikan pendapatnya mengenai kendala yang dihadapi.
“Semenjak Covid 19 melanda, ekowisata mangrove munjang ini tidak seaktif dulu, sehingga untuk mengaktifkannya kami berupaya promosi dan kerjasama dengan dunia pendidikan untuk edukasi mangrove. Terkait tambak rakyat udang vaname, kendala utama adalah pakan. Harga pakan cukup tinggi. Sehingga untuk menekan pakan, kami melakukan panen lebih cepat. Walaupun size udang tersebut tidak sesuai yang diharapkan, “kata Yasir.
Selanjutnya, Yozar menyarankan pihak Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dapat melihat ini sebagai peluang investasi jangka panjang, sebab hal ini telah didukung dengan kondisi alam yang kaya dan semangat juang yang tinggi dari masyarakat Kurau Barat.
“Pemkab harus respon ini secara optimal. Tolong dibantu cari solusi terkait persoalan pakan, apakah kerjasama dengan perusahaan, menambah jumlah kelompok, dan sebagainya. Ombudsman juga akan mendorong Dinas Perikanan Bangka Tengah untuk melirik potensi crab apartemen box tidak hanya pada tahapan penggemukan namun juga tahap pembibitan.
Begitu juga soal pengaktifan kembali ekowisata mangrove, jadi Pemkab harus layani masyarakat pesisir ini dengan kebijakan-kebijakan strategis, apalagi status pandemi covid telah dicabut, “ungkap Yozar.
Tak hanya sampai disitu, Kepala Perwakilan Ombudsman Babel juga mendorong agar kerjasama potensi ini bisa diperluas dan diikutkan dalam perlombaan dan penghargaan tingkat nasional.
“Kita lihat potensi dari Hutan Munjang Mangrove ini sangat bagus, terdapat susur sungai, endemik flora dan fauna yang unik dan beragam. Ditambah lagi dengan pembibitan mangrove dan budidaya udang atau kepiting, optimis ini dapat dilombakan dan mendapatkan penghargaan, ”tutupnya.